SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA PENILIKAN BERIMAN (BERSIH INDAH DAN AMAN) KECAMATAN PENINJAUAN KAB. OKU SEMATERA SELATAN (EMAIL : penilikan@gmail.com Hp : 085269426958/082376958499)

KESENIAN




KESENIAN TRADISIONAL KENTONGAN "PUSPA SARI BUDAYA" DESA PENILIKAN PIMPINAN BAPAK A. SYAIFUDIN


                Kesenian tradisional merupakan kebudayaan yang di miliki oleh setiap daerah, khususnya masyarakat yang masih memilikai sifat kedaerahan dan melakukan sesuatu nyang masih bersifat kedaerahan. Keberadaan kesenian tradisional dalam suatu masyarakat juga dapat menumbuhkan jiwa kreatifitas,  semangat dalam berkarya demi melestarikan kesenian tradisional yang terdapat dalam kehidupan masyarakat tersebut.
                Masyarakat desa Penilikan berasal dari berbagai daerah, sehingga desa penilikan memiliki kelompok-kelompok kesenian tradisional dari beberapa daerah yaitu kesenian tradisional Kuda Kepang, Tari Bali, Kentongan dll, kesenian-kesenian tradisional tersebut merupakan bagian aset kekeyaan desa Penilikan khususnya, dan  bangsa Indonesia pada umumnya  dan  akan tetap di jaga kelestariannya khususnya di desa Penilikan.
                Salah satu kesenian yang ada di desa Penilikan adalah Paguyuban Seni Budaya Kentongan Puspa Sari Budaya/ Kentongan.

KENTONGAN adalah salah satu kesenian tradisional yang pertunjukannya bersifat masal, yang alatnya berupa kentong yang terbuat dari potongan-potongan bambu. Kentongan sebagai kesenian asli Banyumas pD perkembangannya kemudian berkolaborasi dengan unsure music yang modern sehingga harmoni irama lebih selaras, serasi dan menarik, seperti menggunakan angklung sebagai melodinya, Calung sebagai rytme nya, Suling untuk memperindah, bass atau bedug yang terbuat dari tong yang bagian atasnya di tutup dengan ban dalam bekas. Kemudian untuk perkusi yang di kombinasi dengan ketipung dan samba, kemudian sebagai trebelenya dengan drum mini. Jumlah pemain Kentongan ini biasanya  antara 20 sampai 50 orang yang di pimpin oleh satu atau dua orang mayoret, dan sebagai pelengkapnya disisipi dengan beberapa orang penari.

Itulah sekilas gambaran tentang kesenian Tradisional Kentongan asal Banyumas Jawa Tengah yang di kembangkan di desa Penilikan ini.


KESENIAN KUDA KEPANG "TURONGGO DJATI" DESA PENILIKAN PIMPINAN BAPAK MURSALIM



Menurut sejarah, seni kuda Kepang lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat juga memiliki kemampuan (kedigdayaan) dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elite kerajaan yang memiliki bala tentara. Disamping juga sebagai media menghadirkan hiburan yang murah meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak.

         Kesenian ini menggunakan kuda bohong-bohongan terbuat dari anyaman bambu yang diiringi oleh musik gamelan seperti gong, kenong, kendang dan slompret. Penari kuda Kepang yang asli umumnya diperankan oleh anak putri yang berpakain lelaki bak prajurit kerajaan.


        Bunyi pecutan (cambuk) besar yang sengaja dikenakan para pemain, menjadi awal permainan dan masuknya kekuatan mistis yang bisa menghilangkan kesadaran si pemain. Dengan menaiki kuda dari anyaman bambu tersebut, penunggang kuda yang pergelangan kakinya diberi kerincingan berjingkrak –jingkrak, melompat –lompat hingga berguling-guling di tanah. Tak hanya itu, penari kuda Kepang yang sudah kesetanan itu pun melakukan atraksi yang cukup berbahaya, seperti memakan beling (kaca) dan mengupas sabut kelapa dengan gigi taringnya. Biasanya, beling yang digunakan adalah bolam lampu layaknya orang kelaparan, tidak meringis keasakitan dan tidak ada darah pada saat ia menyantapnya. Bunyi pecutan yang tiada henti mendominasi rangkaian atraksi yang ditampilkan, setiap pecutan yang dilakukan oleh pawang dalam permainan mengenai kaki dan tubuhnya si penari dan akan memberikan efek magis.

Sebagai sebuah atraksi penuh mistis dan berbahaya tarian kuda Kepang dilakukan di bawah pengawasan seorang pimpinan supranatural atau biasa disebut pawang atau dukun. Biasanya, sang pawang adalah seorang yang memiliki ilmu gaib yang dapat mengembalikan kesadaran penari yang kesurupan dan mengusir roh halus yang merasuki sang penari.
Kesenian Kuda Kepang di desa Penilikan ini di dirikan dan di lestarikan oleh masyarakat yang berasal dari Temanggung dan Banjarnegara Jawa Tengah atas kecintaannya dan rasa tanggung jawab atas kelestarian warisan Budaya bangsa.
Demikian sekilas tentang Kesenian Kuda Kepang asal Jawa Tengah yang saat ini juga berkembang di desa Penilikan ini.